UMUR UMAT NABI SAW +-1500 TAHUN
UMUR UMAT NABI SAW
+-1500 TAHUN
Dari Nukman bin Basyir, katanya, ‘Suatu ketika kami sedang
duduk2 di Masjid Nabawi dan Basyir itu seorang yg tidak banyak
bercakap.Datanglah Abu Saklabah lalu berkata ” Wahai Basyir bin Saad, adakah
kamu hafaz hadis Rasulullah tentang para pemerintah?’
Huzaifah RA lalu segera menjawab.” Aku hafal akan khutbah
Rasulullah SAW itu.” Maka duduklah Abu Saklabah Al Khusyna untuk mendengar
hadis berkenaan.
Maka kata Huzaifah RA, Rasulullah SAW telah bersabda. “Telah
berlaku Zaman Kenabian ke atas kamu, maka berlakulah Zaman Kenabian sebagaimana
yang Allah kehendaki. Kemudian Allah mengangkat zaman itu seperti yg Dia
kehendaki.
”Kemudian belakulah zaman Kekhalifahan (Khulafaur Rasyidin)
yang berjalan sepertimana Zaman Kenabian. Maka berlakulah zaman itu sebagaimana
yang Allah kehendaki. Kemudian Allah mengangkatnya.
Lalu berlakulah zaman raja-raja yang zalim ( malikun
a’adhun/zaman kesultanan ). Berlakulah zaman itu seperti yang Allah kehendaki.
Kemudian Allah mengangkatnya pula.
Kemudian berlakulah zaman penguasa diktator (mulkan
jabbariyan/penguasa yang memaksakan ideologi yang bukan ideologi islam, dan
hukum yang bukan dari hukum islam) dan berlakulah zaman itu seperti mana yang
Allah kehendaki.
Kemudian berlakulah pula zaman kekhalifahan yang berjalan di
atas cara hidup Zaman Kenabian.”
Kemudian Rasulullah SAW pun diam.
(Hadits diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal di dalam
kitabnya Musnad Al Imam Ahmad bin Hanbal, Juzuk 4, halaman 273.Juga terdapat
dalam kitab As-Silsilatus Sahihah, Jilid 1, hadis nombor 5.]
1. Zaman Kenabian (Nubuwwah) dan rahmat
2. Zaman Khulafaurrasyidin dan rahmat
3. Zaman pemerintahan raja-raja yang zalim
(kerajaan-kerajaan Islam)
4. Zaman penguasa diktator pembawa fasad dan kegelapan
5. Zaman Khalifah atau Ummah kedua yang berjalan diatas cara
hidup zaman kenabian yakni zaman pemerintahan Imam Mahdi dan Nabi Isa.
Zaman Nubuwwah (Kenabian) dan Zaman Khulafaurrasyidin. Zaman
ini adalah zaman pemerintahan di bawah Rasulullah dan zaman pemerintahan di
bawah khalifah 4 (Sayyidina Abu Bakar as Siddiq, Sayyidina Umar al Faruq,
Sayyidina Utsman bin Affan, dan Sayyidina Ali). Dua zaman pertama ini mempunyai
banyak kesamaan, dan dikenal juga sebagai Zaman Ummah Awwal.
Telah berkata akan Imam Malik RA:
لان يصليها أخري هذه الأمه إلا ما أصلها
أولها
Lan yusliha akhiri hazihi ummah illa ma aslaha awwaluha
"Tidak akan sekali-kali dipulihkan akan ummat yang
akhir ini melainkan kembali kepada cara pemulihan ummat yang terdahulunya (Para
Sohabah RA) [ash-Shifaa of Qaadee ‘Iyyaadh, (2/676)]
Perihal Umur Ummah:
Perihal umur umat Nabi SAW. 3 pendapat dari ulama-ulama yang
terkenal dalam ajaran Ahlussunnah wal Jamaah yaitu dari:
1. Al Hafidz Ibnu Hajar al-Asqalani dari Mazhab Syafi’i
2. Jalaluddin As Suyuthi (Imam Suyuthi)
3. Imam Ibnu Rajab al Hanbali
Kita menganggap pendapat mereka bertiga sangat rasional,
sehingga sebagaimana tujuan para Imam itu
menyeru kepada manusia agar senantiasa bersiap diri dan mengerjakan amal
ibadah yang banyak, maka demikian pula
halnya dengan kita yang berharap agar manusia yang tertidur kembali terjaga,
agar manusia yang lalai dalam agamanya
menjadi kembali kepada sunnah Rasulnya, dan agar kita mati dan menghadap ALLAH subhanahu wa ta’ala dalam keadaan ridha
dan diridhai.
(I) AL HAFIDZ IBNU HAJAR
Hadits riwayat Al Bukhari yang artinya:
Perumpamaan kaum Muslimin dan Yahudi serta Nasrani, seperti
perumpamaan seorang yang mengupah satu kaum (Yahudi) untuk melakukan sebuah
pekerjaan sampai malam hari, namun mereka melakukannya hanya sampai tengah
hari. Lalu mereka pun berkata, “Kami tidak membutuhkan upah yang engkau
janjikan pada kami, dan apa yang telah kami kerjakan, semuanya bagi-mu”.
Ia pun berkata, “Jangan kalian lakukan hal itu,
sempurnakanlah sisa waktu pekerjaan kalian dan ambillah upah kalian dengan
sempurna”.
Mereka (Yahudi) pun menolak dan meninggalkan orang itu. Maka
orang itu mengupah beberapa orang (Nasrani) selain mereka (Yahudi), ia berkata:
“Kerjakanlah sisa hari kalian dan bagi kalian upah yang telah aku janjikan
untuk mereka (Yahudi)”.
Sehingga ketika tiba waktu sholat Ashar, mereka (Nasrani)
berkata, “Ambillah apa yang telah kami kerjakan untukmu dan juga upah yang
engkau sediakan untuk kami.”
Orang itu berkata, “Sesungguhnya sisa waktu siang tinggal
sedikit.”
Mereka (Nasrani) tetap menolak, sehingga orang itu mengupah
satu kaum yang lain (Muslimin) untuk melanjutkan pekerjaan sehingga selesai
sisa hari mereka (Nasrani).
Maka kaum itu (Muslimin) pun bekerja pada sisa hari mereka
(Nasrani), yaitu sehingga terbenamnya matahari dan mereka pun mendapat upah
yang sempurna yang dijanjikan kepada dua kelompok sebelumnya.
Seperti itulah perumpamaan mereka (Yahudi dan Nasrani) dan
perumpamaan apa yang kalian (Muslimin) terima pada cahaya (hidayah) ini.
(HR Al Bukhari. Lihat Fathul-Kabir juz V hlm. 202 no: 5728)
Adapun penjelasan hadits ini menurut Al Imam Ibnu Hajar Al
‘Asqalani: “Para Ahli Naql telah sepakat bahwa masa (umur) bangsa Yahudi–sejak
diutusnya Musa as–sampai diutusnya Muhammad saw adalah lebih dari 2000 tahun.
Dan umur Nasrani dari jumlah itu sebanyak 600 tahun. Satu pendapat mengatakan
lebih sedikit dari itu” (Fathul-Barri juz IV hlm. 449)
Ini artinya, umur Yahudi ialah 2000 tahun lebih – 600 = 1400
tahun lebih.
Menurut para ahli sejarah, “lebih” yang dimaksud adalah
seratus tahun lebih sedikit, sehingga umur umat Yahudi adalah kurang lebih 1500
tahun.
Masa 600 tahun untuk umur Nasrani itu berdasarkan HR Al
Bukhari dari Salman, “Masa fatrah (kekosongan) antara Nabi 'Isa AS dan Nabi
Muhammad SAW adalah 600 tahun.”.
Adapun ‘tambahan’ umur untuk umat Muhammad terdapat dalam
hadits berikut:
“Sesungguhnya Allah tidak akan melemahkanku, yaitu pada
umatku, jika Ia mengulur (umur) mereka setengah hari, yaitu 500 tahun.”
(HR Abu Nu’aim dalam Al Hilyah. Lihat Fathul Kabir juz II
hlm. 126 No: 1807)
Jadi, umur umat Muhammad saw = umur umat Yahudi – umur umat
Nasrani = 1500 (lebih sedikit) – 600 = 900 tahun lebih sedikit ditambah 500
tahun = 1400 tahun lebih sedikit.
Lebih sedikit ini, menurut para ahli sejarah, sekitar 100
tahun. Maka dapat disimpulkan, umur umat Islam adalah sekitar 1500 tahun.
Maka menurut pendapat Ibnu Hajar:
Umur umat Yahudi adalah umur umat Nasrani ditambah dengan
umur umat Islam.
Para ahli sejarah mengatakan bahwa Umur umat Yahudi yang
dihitung dari diutusnya Nabi Musa alaihis
salam hingga diutusnya Nabi Isa alaihis salam adalah 1500 tahun.
Kemudian dengan adanya hadis:
Dari Salman Al Farisi ia bercerita bahwa “Masa-masa antara
Isa dan Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallam adalah selama 600 tahun”. [HR. Bukhari]
Sehingga umur umat Nasrani yang dihitung dari sejak
diutusnya Nabi Isa 'alaihis salam hingga
diutusnya Nabi Muhammad sollallahu ‘alaihi wasallam adalah 600 tahun.
Sehingga akan didapat:
Umur Yahudi = Umur Nasrani + Umur Islam
1500 tahun = 600 tahun + 900 tahun
Kemudian Ibnu Hajar dalam Kitabnya mengatakan adanya
tambahan 500 tahun sesuai hadis marfu yaitu:
Dari Sa’ad bin Abu Waqqash, ia berkata bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda:
“Sesungguhnya saya berharap agar umatku tidak akan lemah di depan Tuhan
mereka dengan mengundurkan (mengulurkan)
umur mereka selama setengah hari”. Kemudian Sa’ad ditanyai orang: Berapakah lamanya setengah hari itu? Ia (Sa’ad)
menjawab: “Lima ratus tahun”.
[Hadis sohih riwayat Ahmad, Abu Dawud, Al Hakim, Abu Nu’aim]
Jadi jumlah umur Islam menurut Ibnu Hajar adalah 900 + 500
tahun = 1400 tahun lebih.
Sekarang kita berada di tahun 1437 Hijriah (2015 Masehi),
berarti sudah melepasi lebih dari 1400 tahun
itu. Sedangkan tambahan yang dimaksud itu mungkin adalah umur Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam,
karena Islam adalah agama yang dibawa oleh beliau.
Juga ditambah dengan 13 tahun karena awal penulisan tahun Hijriah dimulai pada
saat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam hijrah ke Madinah. Dan 13 tahun adalah ketika beliau di Makkah.
Sehingga umur Islam adalah:
1400 + 63 (umur Nabi) + 13 (tahun sebelum hijrah) = 1476
tahun
Jika dikurangi dengan masa kita hidup ini iaitu 2006 Masehi
atau 1427 Hijirah, berarti 1476 – 1437 = 39 tahun.
“39 tahun adalah sisa umur umat Islam dari hari ini.”
Hanya ALLAH yang mengetahuinya. Maka sebagai manusia yang
berakal dan beriman, sudah sepantasnya
kita bersiap siaga dengan memantapkan kesatuan ummah dan memperbaiki segala
amal ibadah.
(II) IMAM AS SUYUTHI
Menurut Imam Suyuthi:
Umur umat Islam adalah jumlah umur dunia dikurangi dengan
umur-umur Nabi/Rasul sejak Nabi Adam
alaihi salam hingga diutusnya Nabi Muhammad SAW
Perhitungan umur umat Islam menurut beliau terdiri dari 3
bahagian iaitu:
(1) Perhitungan umur dunia
(2) Perhitungan umur umat-umat yang terdahulu sejak Nabi
Adam hingga diutusnya Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam
(3) Perhitungan jarak waktu sejak ditutupnya pintu taubat
(yaitu sejak matahari terbit di barat) hingga
ketika Tiupan Pertama sangkakala kiamat.
Dimana kemudian akan didapat rumus bahwa:
Umur umat Islam = [1. Umur dunia] – [2. Umur umat terdahulu]
– [3. Jarak waktu]
(1) Perhitungan umur dunia
Dari Abu Hurairah ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda: “Hari yang terbit
matahari padanya yang paling baik adalah hari jumat, pada hari itu Adam
diciptakan, pada hari itu ia dimasukkan
ke dalam surga, pada hari itu pula ia dikeluarkan darinya, dan tidak akan
terjadi hari kiamat kecuali pada hari
jumat.
[HR. Muslim, Tirmizi & Ahmad]
Dari hadis diatas diketahui bahwa perhitungan umur dunia
dihitung sejak dikeluarkannya Nabi Adam alaihis
salam ke bumi hingga saat kiamat adalah dari hari Jumat ke hari Jumat,
yaitu berlalu selama 1 minggu akhirat (7
hari akhirat).
Sedangkan dalam Al Quran surah 32 As Sajdah ayat 5 yang
berbunyi:
“DIA mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan)
itu naik kepada-NYA dalam satu hari yang
kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu”.
Maka dapat diketahui bahwa 1 (satu) hari disisi ALLAH itu
adalah 1000 tahun dunia. Jadi umur dunia
adalah 7000 tahun.
2) Perhitungan umat yang terdahulu
Dari Ibnu Abbas, dari (cerita) Rasulullah sollallahu ‘alaihi
wasallam (kepadanya), kemudian ia berkata:
“Umur Adam adalah 1000 tahun”. Kemudian ia berkata: Antara Adam dengan
Nuh adalah 1000 tahun, dan antara Nuh
dengan Ibrahim adalah 1000 tahun, dan antara Ibrahim dengan Musa adalah 700
tahun, dan antara Musa dengan Isa adalah
1500 tahun, sedangkan antara Isa dengan Nabi kita adalah 600 tahun.
[HR. Hakim]
Jadi dapat dihitung bahwa masa (umur umat terdahulu) adalah
1000 + 1000 + 700 + 1500 + 600 = 4800
tahun.
Nabi Adam adalah manusia pertama, sehingga umur dunia tidak
dihitung dari tahun sebelum Adam,
melainkan dihitung sejak beliau diturunkan ke bumi.
(3) Perhitungan waktu antara terbitnya matahari dari arah
barat hingga ditiupnya sangkakala kiamat
Hadis-hadis yang menerangkan tentang perhitungan waktu ini
adalah:
1. Dari Abdullah bin Umar, ia berkata: “Manusia akan menetap
setelah terbitnya matahari dari tempatnya
terbenam selama 120 tahun.”
(Hadits sohih mauquf riwayat Ahmad, Thabrani, Ibnu Abu
Syibah dan Abdul Razzaq, Al Haitsami
mengatakan para perawinya wara' dan terpercaya)
2. Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Jarak waktu antara dua tiupan itu adalah empat puluh.
Mereka bertanya: Wahai Abu Hurairah, apakah 40 hari? Ia menjawab: Aku tidak dapat menyebutkan. Mereka
bertanya lagi: 40 bulan? Ia menjawab (kembali): Aku tidak dapat menyebutkan. Mereka bertanya
lagi: 40 tahun? Ia (kembali) menjawab : Aku tidak dapat menyebutkan. Kemudian ALLAH menurunkan hujan,
sehingga mayat-mayat tumbuh (bangkit) seperti
tumbuhnya tanaman sayuran. Tidak ada satu bagian tubuh manusia kecuali
semua telah hancur selain satu tulang,
yaitu tulang ekornya dan dari tulang itulah jasad manusia akan disusun kembali
pada hari kiamat.
(HR. Bukhari, Muslim, Nasai, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad
& Malik)
3. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ALLAH
mengumpulkan orang-orang yang awal dan
orang-orang yang yang terakhir pada suatu hari yang dimaklumkan yaitu
selama 40 (empat puluh) tahun dalam
keadaan menengadah dan membeliakkan kedua mata mereka ke langit untuk menunggu
keputusan pengadilan dan ALLAH akan
turun dalam lindungan awan-awan.
(Hadis hasan riwayat Adz Dzahabi)
4. Dalam suatu hadis sohih (dari Saad bin Abi Waqash)
dikatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam telah bersabda: Hari dimana manusia akan berdiri menghadap
Tuhan semesta alam adalah selama
setengah hari. (Beliau menerangkan Al Quran surah ke-83 Al Muthaffifin).
Sudah kita ketahui bahwa setengah hari akhirat adalah 500
tahun. Hal ini bersesuaian dengan hadis
Bukhari dan Muslim yang mengatakan bahwa “Kaum fakir miskin akan
memasuki sorga sebelum orang- orang kaya selama setengah hari yaitu selama 500
tahun.
Perhitungan waktu menjelang al sa'ah (kiamat) adalah sebagai
berikut:
1. Dihitung sejak terbit matahari dari arah Barat adalah
karena setelah perkara itu terjadi maka tidak ada lagi dosa yang diampuni, segala pintu tobat
ditutup, dan tidak diterima lagi syahadat. Artinya tidak ada lagi Islam.
2. Dan diakhiri hingga manusia berdiri di padang Mahsyar
menghadap ALLAH adalah karena saat itu
manusia baru dibangkitkan dari kubur dan belum dihisab.
3. Dari hadis-hadis di depan, maka kita ketahui jarak waktu:
Matahari dari arah barat ~ tiupan pertama = 120 tahun
Tiupan pertama ~ tiupan kedua = 40 tahun
Tiupan kedua ~ kebangkitan seluruh manusia = 40 tahun
Kebangkitan ~ perhisaban (penentuan sorga dan neraka) = 500
tahun
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa jarak waktu dari terbitnya
matahari dari arah Barat hingga berdiri di
padang Mahsyar adalah 120 + 40 + 40 + 500 = 700 tahun
Kesimpulan perhitungan Imam Suyuthi:
Umur dunia = umur umat terdahulu + umur umat Islam + masa
hari akhir
Telah kita ketahui bahwa:
Perhitungan umur dunia adalah 7000 tahun
Perhitungan umur umat-umat terdahulu adalah 4800 tahun
Perhitungan masa sejak ditolaknya syahadat hingga kiamat
adalah 700 tahun
Sehingga dapat dihitung,
Umur umat Islam = 7000 – 4800 – 700 = 1500 tahun
Kemudian dikurangi dengan masa kenabian dan kerasulan Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam,
sehingga didapat bahwa sisa umur umat Islam adalah: 1500 – 23 = 1477
tahun
Sebagaimana kita ketahui bahwa sejak diutusnya Nabi Muhammad
sallallahu ‘alaihi wasallam hingga
beliau wafat adalah 23 tahun, dimana 13 tahun beliau SAW berada di
Makkah, kemudian diperintahkan ALLAH
untuk hijrah ke Madinah, disini beliau berdakwah hingga beliau wafat selama 10
tahun. Dan penulisan taqwim Hijriah
dihitung pada saat beliau Hijrah.
Imam Suyuthi menambahkan dalam kitabnya yang berjudul Al
Kassaf ketika menerangkan tentang
keluarnya Imam Mahdi ‘alaihis salam berkata: “Hadis-hadis hanya
menunjukkan bahwa masa-masa (umur) umat
ini (Islam) lebih dari 1000 tahun dan tambahannya sama sekali tidak lebih dari
500 tahun.
Jika umur Islam = 1477 tahun, dan sekarang kita berada di
tahun 2015 Masehi atau 1437 Hijriah.
Maka sisa umur Islam adalah: 1477 – 1437 = 40 tahun.
“40 tahun adalah sisa umur umat Islam sejak masa ini.”
(III) IMAM IBNU RAJAB AL HANBALI
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda:
Sesungguhnya masa menetap kamu dibandingkan
dengan umat-umat yang telah berlalu adalah seperti jarak waktu antara
salat Ashar hingga terbenamnya matahari.
Hadis diatas diriwayatkan dari Ibnu Umar oleh Imam Bukhari.
Dan menurut penafsiran Ibnu Rajab,
“umat-umat yang telah berlalu” itu adalah umat Nabi Musa (yahudi) dan
umat Nabi Isa (nasrani) karena ada hadis
sahih lain yang berbunyi seperti itu yang intinya membandingkan Islam dengan
Ahli Kitab.
Beliau telah meletakkan keseluruhan masa dunia adalah
seperti satu hari penuh dengan siang dan
malamnya. Beliau menjadikan waktu yang telah berlalu dari umat-umat
terdahulu dari masa Nabi Adam hingga
Nabi Musa seperti waktu satu malam dari hari tersebut, dan waktu itu adalah
3000 tahun. Kemudian beliau menjadikan
masa umat-umat yahudi, nasrani dan Islam adalah seperti waktu siang dari hari tersebut, maka berarti waktu itu juga
3000 tahun.
Kemudian beliau mentafsirkan hadis Bukhari lainnya bahwa
masa-masa amaliah umat Bani Israil (umat
Nabi Musa) hingga datangnya Nabi Isa seperti setengah hari pertama, dan
masa amaliah umat Isa adalah seperti
waktu salat Zuhur hingga salat Ashar, dan masa amaliah umat Islam adalah
seperti sesudah salat Ashar hingga
terbenamnya matahari.
Jadi perhitungan menurut Ibnu Rajab itu sebagai berikut:
Masa umat-umat Adam hingga Musa = satu malam penuh = 3000
tahun
Masa umat-umat (yahudi – nasrani – Islam) = satu siang penuh
= 3000 tahun
Umur Yahudi = setengah hari dari siang tersebut = ½ dari
3000 = 1500 tahun
Umur Nasrani = mengikuti hadis Muslim dari Salman al Farisi
yaitu = 600 tahun
Maka umur umat Islam adalah 1500 – 600 = 900 tahun. Kemudian
900 tahun ini ditambahkan lagi 500 tahun
(setengah hari akhirat) sebagaimana hadis dari Saad bin Abu Waqash riwayat Abu
Dawud, Ahmad (yang ada dihalaman
terdahulu).
Sehingga umur Islam menurut Ibnu Rajab adalah 900 + 500 =
1400 tahun, belum termasuk tambahan
tahun. Namun beliau tidak menyebut berapa tahun tambahannya.
Perhitungan ini sama dengan method yang digunakan oleh Ibnu
Hajar.
KESIMPULAN TIGA PENDAPAT
1.Umur Umat Islam menurut Al Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani
adalah 1476 tahun. Atau sisa 39 tahun lagi
dari sekarang (2015).
2.Umur Umat Islam menurut Jalaluddin As-Suyuthi adalah 1477
tahun. Atau sisa 40 tahun lagi dari
sekarang (2015).
3.Umur Umat Islam menurut Ibnu Rajab Al-Hanbali adalah lebih
dari 1400 tahun..
http://al-faedah.blogspot.co.id
Tiba masanya islam terus bangkit
BalasHapusbenar bang Samsudin ismail,,,,Subhanallah Walhamdullilah walailaahaillallah Allahhuakbar walahaulawalaaquatailabillahi aliyyil adhiim Maa Alimallahu Waziinata Maa Aalimallahu Wamil-amaa Alimallah Allahumma salli ala sayidiina muhammadin Waala alihi wasabbihii wasaliim,,اَسْتَغْفِرُ اَللّهَ
Hapus(Astaghfirullah)