KITAB DIRI DUA
KITAB DIRI DUA
Kitab Barencong
Datuk sanggul
Yaitu sifat
kebenaranNya,kesempurnaanNya,keelokanNya,kekerasanNya jua ialah yang dinamakan
kalimah tauhid yang mulia itu Lailahaillallah..
Kemudian daripada itu hendaklah diketahui pula maksudnya yang
mulia itu supaya jangan syak dan waham lagi pada pengetahuan tauhid pada
marifat,adapun kalimah Lailahaillallah terbagi 2 ;
1. LAILAHA itu sifatnya kaya tiada kekurangan yaitu Allah
Ta’ala,
2. ILLALLAH itu sifatnya kekurangan yang masih berkehendak
yaitu Muhammad
maka jika sudah demikian hendaklah diketahui pula apa yang
bernama Muhammad oleh Allah Ta’ala,dan bernama Allah Ta’ala itu apa oleh
Muhammad supaya menjadi Tauhid pada kalimah yang mulia itu jua hendaknya..
Adapun ilmunya dan rahasianya oleh Allah Ta’ala,karena Allah
Ta’ala itu nama bagi dzat wajibbal wujd dan mutlak..yaitu; Bathin Muhammad dan
Allah Ta’ala itu nama bagi sifat dzahir Muhammad..jadi dzahir dan bathin
Muhammad itulah yang bernama Allah,jikalau demikian patut kalimah yang mulia
inilah pertemuan hamba dengan Tuhannya dan lagi kalimah yang mulia ini di
umpamakan,sebesar gunung tempat perhimpunan segala rahasia dan segala ruh,nyawa
dan segala hati,tubuh,nama,ilmu dan segala isi-isinya dan segala
islam,iman,segala tauhid,segala marifat,habis terhimpun semua dikalimah
ini..maka yang penting diamalkan supaya mahir seperti kata Yaumul Mesra,mesra
pada siang dan malam,terutama diwaktu dalam sembahyang 5 waktu karna diwaktu
itulah Tuhan menurunkan petunjuk yang baik adanya..jadi yang mengatakan kalimah
Lailahaillallah tiada lain Dia sendiri jua,memuja diriNya sendiri
jua..LAYASRIFULLAHU ILLALLAH = tiada mengenal Allah hanya ALLAH..
Jadi yang sebenar-benarnya Muhammad,benar-benar diri dan
jangan saudara syak dan waham lagi karna tubuh,hati,nyawa,rahasia..Muhammad
itulah yang mempunyai insan yakni Syariat namanya,adapun nyawanya itu dinamai
Alam Mitsal Hakekat namanya,adapun rahasia itulah yang bernama Alam Ruh yakni
Marifat namanya..maka sesudah demikian hendaklah Muhammad itu pula yang
mengenal akan Tuhannya.
ALLAH(dzat) —> Alif(sifat)—> * (asma)—> Af’al(dzat
wajibbal wujd) muhammad—>HU ALLAH
tetapi belum lagi Muhammad mengenal akan Tuhannya sebelum
fana tubuhnya,hatinya,nyawanya,rahasianya,dzatnya,sifatnya,af’al nya seperti
firman Allah Ta’ala dalam Quranul Kariim ; Qul Huwallahhu Ahad artinya katakan
wahai muhammad ALLAH itu ESA..ESA pada dzatnya,sifatnya,asmanya,af’alnya
seperti dalam Quran kariim ; serahkan dirimu yaa Muhammad kepada Tuhanmu yang
hidup tiada mati..maka keterangan Muhammad mengEsakan,menyerahkan diri kepada
Allah Ta’ala seperti yang tersurat didalam kitab ini jangan syak dan waham lagi
dengan perkataan ini..
ALIF — adapun bathin Muhammad Dzat kepada Allah Ta’ala
rahasia kepada hambanya,
LAM AWAL — adapun Awal Muhammad itu sifat kepada Allah
Ta’ala Nyawa kepada hambanya,
LAM AKHIR — adapun akhir Muhammad Asma kepada Allah Ta’ala
Hati kepada hambanya,
HA — adapun dzahir Muhammad Af’al kepada Allah Ta’ala tubuh
kepada hambanya.. JANGAN DISANGKA HAMBA ITU KITA,ITU SALAH KARENA KITA ITU PADA
ILMUNYA SUDAH TIADA ADA LAGI…
jadi rahasia,nyawa,hati,tubuh Muhammad itupun tiada ada
padanya jua..tiada lagi kepada sifat,kepada asma,kepada Af’al nya seperti
firmanNya ; Wal awaalu wal akhiiru,wal dzahirru wal batiinu..jadi Muhammad itu
sekedar nama jua/keterangan yang lebih terang lagi menentukkan Muhammad itu
sebenar-benarnya tiada lain kedzahiran 5 sifat Allah Ta’ala jua yang dinamakan
kalimah LAILAHAILLALLAH..
jadi firman Allah : tafakur seketika itu dengan berhadap
terlebih baik daripada kebaktian seribu tahun..adapun yang terhimpun di dalam
tubuh kita ini ada 2 ruh,yang tidak diketahui yaitu ruh yang dinamakan ruhul
quds dan yang kedua dinamakan ruhani..
adapun sebutan ruh itu atau ucapannya “ALLAH”,
dan yang satu lagi ucapannya “HU”
inilah yang mau kita cari yang dinamakan rahasia Allah
Ta’ala dengan Muhammad..
jikalau mau diketahui hendaklah di cari guru / mursyid yang
tahu ilmu hakikat jikalau tiada,jangan dibuka karena tiada tahu jalan rahasia
tuhan yang tersembunyi dalam diri kita..ketahuilah olehmu hai talib yang
beroleh pertolongan dari pada nabi kita SAW dengan syafa’at pada yaumil akhir..
bermula jalan yang sempurna dari pihak dzahir dan bathin ada
jalan musahadah,mukaballah,mukarammah dan musahallah..adapun arti dari:
-musahadah = berpandangan,
-mukaballah = berhadapan,
-mukarammah = menyertakan,
-musahallah = menyempurnakan
jika ditanya apa arti di pandang dan apa arti berhadapan dan
juga arti dari menyertakan?
Adapun yang berhadapan itu Ajim artinya Cita-cita yang amat
tangkas,dan adapun yang dipandang itu itikat,yang menyertakan itu yakin karna
nyata tiada syak dan was-was dalamnya,menyempurnakan itu Tauhid menyampaikan
segala penglihatan mata batin dari pada meng-Esa-kan..
adapun Nakitah dan tanajul pun segala asyaita yin awal itu
ilmu namanya kuat jua tiada lainnya,adapun wadah itu wujd mutlak pun namanya
jua,ilmu pun namanya jua..
Lam : wujd,kidam,baqa,muhalafatulil hawadis,kiyamuhu
binafsih
adapun yang dikatakan nyawa muhammad itu sebenarnya tiada
lain kedzahiran 4 sifat Allah Ta’ala yang dinamakan kalimah ILLA =
kodrat,iradat,ilmu,hayat
adapun yang dikatakan tubuh muhammad sebenar-benarnya dari 5
= kadirrun,muriddun,aliimun,hayyun,dan wahdaniyyat..jadi yang bernama Muhammad
tiada lain ialah sifat tuhan jua..
LA = Wujd,kidam,baqa,muhalafatulil hawadis,kiyamuhu binafsih
—> Diri/dzat,
ILAHA = Sama,basar,kalam,sami’un,basirun,mutakalimun—>
Nyawa/Sifat,
ILLA = kodrat,iradat,ilmu,hayat—> Hati/asma,
ALLAH = kadirun,muridun,aliimun,hayyun,Wahdaniyyat—>
Tubuh/Af’al
ASAL DIRI
DZAT ALLAH–>NUR DZAT–> NURULLAH–>
MUHAMMAD(insan)–> NUR MUHAMMAD
DZAT ALLAH–> JIBRIL & MUKARABIN
KITAB WASILAH&WASITAH
pengenalan ilmu marifat
Alhamdulillahirabbil Alamin wasalatu wassalamu ala sayiddina
mursaliin wa’ala alihi wa’ashabihi aj’main..
adapun kemudian daripada itu ketahui olehmu hai salik
bahwasanya tiada sempurna bagi seseorang mengenal diri melainkan mengetahui
akan asal kejadian diri,yang mula-mula diciptakan oleh Allah Ta’ala..pasal pada
menyatakan asal yang mula-mula di jadikan oleh Allah seperti pada sabda
Abdullah ibn Abbas (ra) dari junjungan kita Nabi SAW : yang mula-mula di
jadikan oleh Allah Ta’ala yaitu Nur NabiMu..
> la yaskuluhul lahu’illah = tiada yang menyebut Allah
hanya Allah,
> laya rulahu ilallah = tiada yang melihat Allah hanya
Allah,
>laya budullahu ilallah = tiada yang menyembah Allah
hanya Allah
seperti firman Allah di dalam hadits qudsi : dzahir tuhan
didalam bathin hamba-nya,manusia itu rahasiaku dan aku pun rahasianya(insanu
sirri wa ana sirrahu) bermula insan itu rahasiaku dan rahasiaku itu sifatku dan
sifat-ku tiada lain dari padanya(al insanu sirri wassirri wa sifatun,wasifatin
laghoiri) , pada hakikatnya bagi Allah katanya Allah kepada Muhammad..ini di
dalam Al-Adzhim..(jistumul insanu
wanafsuhu,wakalbuhu,warkuhu,wassamahu,wabsarrahuwarruha
walisanuhu,wayajiduhu,lahuahila ana walla ana gairuhu : tubuh manusia dan
hatinya dan nyawanya,pendengarannya,penglihatannya,tangan dan kakinya sekalian
itu aku nyatakan dengan diriku bagi dirinya,dan insan itu tiada lain dari pada
aku dan aku pun tiada lain dari padanya…maka tiada engkau berani akan di aku
selama engkau masih tiada fana di dalamku,syahtiada ayal,terhila dan yaitu
rupaku padamu..
maka yaitulah yang dipegang oleh orang arif’billah,firman
Allah : wa huwa ma’akum Ainama kuntum ” ada tuhan kamu serta kamu”,wa fi’an
fusikum affala tafsiruun “dan didalam dirimu pun Aku maka tiadalah kamu lihat
akan di Aku,karena Aku terlebih hampor dekat pada alat matamu yang
putih,terlebih Aku hampir padamu..”
maka memadailah keterangan dan nash Quran maka sampai
disinilah keterangan-keterangan ajesamm andrakul idrakul fahwa idrak,bermula
lemah dari pada pendapat maka yaitulah yang di dapat La Illaha Ila
Allah,Ana…tiada tuhan melainkan Aku…
Adapun La Illaha –> isyarat wujd makhluk,
Ila Allah –> isyarat Qadim
adapun yang mematikan diri yang berhuruf dan bernama ALLAH
itu demikian caranya :
1. menafikan huruf Alif,
2. Lam Awal,
3. Lam Akhir,
4. Ha
adapun huruf-huruf yang demikian ;
1. Alif = Allahusamma wati wal Ardh,
2. Lam Awal = Lillah husamma wati wal Ardh,
3. Lam Akhir = Lahulmulku samma wati wal Ardh,
4. Ha = Wal awallu wal akhirru Wal Dzahiru wal Batiinu
jadi jikalau demikian diri kita yang dzahir itu nyata fana
sekali2 tiada mempunyai apa-apa lagi (min adami ila wujdin,wamin wujdin ila
Adami) jadi maksudnya dari pada kita diri yang dzahir walau sehelai rambut pun
telah tiada mempunyai lagi apa-apa..
tiada boleh dikatakan ada lagi pada ilmu-nya,hanya diri yang
bathin jua ialah yang bernama Muhammad..seperti firman Allah ta’ala dalam
hadits Qudsi : Ku jadikan semesta sekalian alam ini karenamu yaa Muhammad,Ku
jadikan akan dikau karenaKu yaa Muhammad..
Adapun dzat mutlak yang dinamakan oleh kaum ahli sufi akan
Dia ‘Asyiq itu ialah Ta’yin Hakikat,Ta’yin hakikat ke duanya adanya jua bukan
dari padanya jua,maka tatkala hendak menyatakan IradatNya dari kodratNya maka
asal Ta’yin hakikat itu dinamakan A’yan sabitah,yaitu ibarat cermin maka
limpahlah wujd mutlak itu seperti yang di dalam cermin..
ahmad muhammad allah
I . O
allah
titik namanya ; Ahdiat
adapun pertama,titik pindah wadah semata-mata maka ilmu
A’yan sabitah hakikat tubuh Muhammad yaitu asal sekalian Nyawa adanya..kitab
ini adalah dabitan dari kitab Babul haqq dan jadi kitab berencong..dengan
perkataan perkenalan kepada Allah jangan susah mencari Allah,Allah telah lenyap
menjadi nyawa sekalian batang tubuh..
–jangan susah mencari billah,
–billah ada didalam tubuh,
–jangan susah mencari Allah,
–Allah ada di dalam tubuh
yaitu Nur Allah,dimana ada Nur-nya tentu tiada terputus dari
yang punya Nur tersebut..bersatu tetapi tiada sekutu itulah antaranya kita
dengan Allah..Kitab Barencong,Datu Sanggul/Datu muning
Bismillahirahmanirahiim
Rakam yaitu Mengenal,
1.Maksudnya mengenal yang sebenar-benarnya diri/mengetahui
asalnya diri supaya tahu yang sebenarnya agar mengenal akan Tuhan,
2.Ini agar meng-Esa-kan yang sebenar-benarnya diri kepada
Allah Ta’Ala agar jangan sampai Murakabah yang bersusunan pada Ilmu-Nya..
Adapun jua maksud Rakam yang 1&2 itu menerangkan keadaan
perkakas isi tubuh yang dzahir & yang bathin,maka jika sudah pula diketahui
seperti ini hendaknya di fana-kan agar tetap ke-Esa an-Nya dan tidak siapa pun
jua yang dapat menduakan-Nya/Allah saja yang Tunggal/Esa,Demikianlah
maksudnya..
Kemudian daripada itu disinilah saya mulai menerangkan,yang
bernama Diri itu ada 2 Bagian:
–Diri yang Dzahir,
–Diri yang Bathin.
adapun diri yang Dzahir itu asal daripada unsur Adam,Adam
unsurnya memiliki 4 perkara,yaitu :
1.Api,
2.Angin,
3.Air,
4.Tanah
Dan berikut ini penjabaran/makna dari tulisan/huruf ALLAH
yang sering kita lihat dalam kaligrafi,
–ALIF —> Api,
–LAM AWAL –> Angin,
–LAM AKHIR –> Air,
–HA –> TANAH/BUMI
1. adapun Api itu terbit dari Diri yang Bathin jua yang
berhuruf ALIF bernama DZAT yang menjadi rahasia hurufnya pada kita,
2. adapun Angin itu terbit dari Diri yang Bathin jua yang
berhuruf LAM AWAL bernama SIFAT yang menjadi nyawa pada kita/Nafas kita,
3. adapun Air itu terbit jua dari Diri kita yang
Bathin,berhuruf LAM AKHIR bernama ASMA yang menjadi HATI pada kita (Air
Nuthfah&Air Liur),
4. adapun Tanah/Bumi itu pula terbit dari Diri yang Bathin
jua berhuruf HA bernama AF’AL menjadi tingkah Laku pada kita..
Jadi,demikianlah Diri kita yang Dzahir ini terbit dari
bayang-bayang kita yang Bathin jua dan adanya Huruf yang bertuliskan ALLAH,tapi
jangan sampai saudara mengakui bahwa saudara adalah Tuhan karena Diri kita yang
Dzahir ini hanyalah Tulisan (Ingat,hanya sebatas Huruf/Tulisan) yang berlafadz
ALLAH,untuk itulah Allah Ta’Ala menciptakan tulisan/huruf tersebut agar kita
mengenal Diri kita yang Dzahir..
Kemudian daripada itu setelah kita mengetahui Diri kita yang
Dzahir hendaklah kita ketahui Diri kita yang Bathin pula,agar dapat kita kenal
akan Tuhan melalui Diri yang Bathin sebagaimana seperti sebuah sabda yang
sangat dikenal oleh para kaum sufi “Man Arafa Nafsahu Fa Qad Arafa Rabbahu”
barang siapa mengenal sebenar-benarnya Diri Niscaya Diri akan mengenal
Tuhannya…tetapi sebelum kita mengenal akan Diri kita yang Bathin,hendaklah mati
dahulu sebelum mati Diri kita yang Dzahir tadi,seperti Sabda Nabi SAW “Mutu
Kabla Anta Mutu” jikalau telah kita matikan Diri yang Dzahir tadi,barulah nyata
dari kita yang Bathin yang bernama sebenar-benarnya DIRI..
Simbol pemahaman Datu Sanggul/Datu Muning/Syekh Abdus
Samad/Ahmad Sirajul Huda/Syekh Jalil,tentang keTuhanan ialah dari Bumi Naik ke
Langit maksudnya beliau mengenal Hakikat Tuhan berdasarkan apa-apa yang telah
diciptakan-Nya (Alam Semesta) sehingga dari pemahaman terhadap alam semesta
itulah menghantarkan pada kebenaran sejati yakni ALLAH SWT,karena memang dari
alam dan bahkan pada Diri sendirilah (manusia) terdapat tanda-tanda
kekuasaan-NYA bagi yang mentafakurrinya..dengan kata lain ilmu Tasawuf Datu
Sanggul adalah ilmu Laduni yang telah di karuniakan oleh ALLAH SWT kepada
beliau,karena itu orang yang mempelajari Tasawuf pada dasarnya bisa
menggabungkan 2 sumber acuan pokok,yakni :
1.berdasarkan Wahyu (Qauliyah),
2.berdasarkan tanda-tanda ayat-NYA (Qauniyah) yang
terpampang jelas pada alam atau makhluk ciptaan-NYA..
“Tidak memakai ilmu atau bacaan tertentu,hanya menjaga
keluar masuknya Nafas kapan ia keluar dan kapan ia masuk” sehingga secara rutin
dapat melaksanakan sholat ke masjidil haram setiap hari jum’at…(kira-kira
seperti itulah beberapa patah kata yang pernah di katakan Datu Sanggul kepada
Datu Kalampayan/Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari) kata-kata yang diucapakan
beliau tersebut diatas juga sama seperti yang pernah di ucapkan oleh Mawlana
Abdul Khaliq Al Ghujdawani qs tentang “Hosh Dar Dam/Bernafas secara Sadar” dan
Imam Tariqah Syah Naqsyaband qs “…(jalan) ini dibangun diatas jalan nafas
(pondasi) nafas,jadi adalah keharusan seseorang menjaga nafasnya dikala
menghirup dan membuang nafasnya….”
salah satu karya Datu Sanggul yang spektakuler ialah membuat
tatalan/tatakan kayu besi(ulin) menjadi soko guru mesjid di desa
tatakan,sebagaimana yang pernah dilakukan oleh Sunan Kalijaga ketika membuat
soko guru pada Mesjid Demak..
salam cinta dan sejahtera untuk seluruh makhluk-Nya yang
penuh Cinta,jaya jaya Indonesia Jaya,Jaya Nusantara,di laut kita jaya,di udara
kita jaya apalagi di darat !!!
Silsilah Kitab Barencong datu sanggul
Ulama bagi orang banjar merupakan figur orang-orang yang
sangat berjasa kepada Pemerintahan berdasarkan budaya Banjar,sehingga tak
mengherankan bahwasanya masyarakat Banjar gemar dengan mengkoleksi figur data
kualitatif di dalam bentuk foto-foto yang terpajang di setiap ruang tamu
rumahnya,disamping itu efek manfaat yang terasakan oleh jejak-jejak eksternal
perjalanan sang Ulama semasa hidupnya tercemin melalui data kualitatif dalam
format foto tersebut.
Sementara figur data kualitatif dalam bentuk foto yang kerap
kali terlihat dan kondang yakni Datu Sanggul dan Guru Sekumpul Martapura pada
jaman ini, bercerita tentang Datu sanggul dan manaqibnya. Menurut catatan
sejarah Sekitar abad ke 16,di desa Tatakan dahulu bernama kampung Muning
(1702-1807) nan Muara atau pintu gerbang kampung ini berada dekat wilayah
Margasari atau tepatnya Muara Muning. Perkembangan Agama Islam pada waktu itu
meningkat pesat,terbukti dengan adanya beberapa tokoh yang mempunyai tugas
sebagai penyebar Islam pada waktu itu seperti Datu kelampayan yang dikenal
dengan Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari ,sementara di Tapin itu sendiri banyak
terdapat nama-nama datuk sebagai tokoh alim ulama masa lampau ,sehingga Tapin
mendapatkan predikat sebagai Kampung Datuk oleh orang banjar. Diantara para
datuk yakni Datuk Sanggul yang mempunyai darah keturunan dari pulau andalas
,sejarah mencatatnya bahwasanya beliau berasal dari kota Palembang
yakni Sumatera Selatan ,yang melakukan hijrah ke Kabupaten
Tapin dengan membawa missi perkembangan agama Islam,hingga menetap di desa
Tatakan kabupaten Tapin sampai beliau menghabiskan nafas terakhir dan
disemayamkan di desa Tatakan Kabupaten Tapin.
Semasa hidupnya, Datu Sanggul ke Tapin ( desa Muning Tatakan
) dalam rangka menuntut ilmu agama kepada Datu Suban , hal ini bukan berarti
beliau belum memiliki ilmu agama, melainkan beliau sudah memiliki ilmu agama
sudah cukup dan juga seorang Ulama ,Dalam suatu mimpi ( ketika masih berada di
Palembang ) didalam mimpinya bertemu dengan orang tua yang menasehati �Kalau anaknda Abdussamad mau
mendapatkan ilmu sejati maka tuntutlah sekarang ,dan orang itu berada didaerah
Kalimantan Banjar tepatnya di kampung Muning pantai Munggu Tayuh Tiwadak Gumpa,
di sana ada seorang tua (datu) yang bernama Suban (Datu Suban ) ,atas petunjuk
didalam mimpi itu Abdusshamad berangkat menuju Kalimantan ,yang sebelumnya
mendapatkan izin dari orang tua kandung hingga sampailah beliau mendapatkan
daerah yang dicari yaitu Kampung Muning (Tatakan).
Setibanya di kampung Muning ,beliau menemui Datu Suban dan
menceritakan perhal akan mimpinya tersebut,dengan lapang dada seakan mengerti
akan simbol rabbaniyahtul I�lm
pada hallikwal waktu itu datu suban pun menerima dan mengerti akan maksud
kedatangannya serta disambut serta sangat diharapkan oleh datu suban ibarat
pepatah buku bertemu dengan ruas kemudian pasak bertemu dengan tiang. Atas
pengamatan dan penilaian Datu Suban terhadap Datu Sanggul bahwasanya
datusanggul mempunyai sikap maupun watak yang berbeda dari murid-muridnya yang
lain, sehingga Datuk Sanggul diberikan amanah untuk menjaga kitab oleh datu
Suban mengenai ilmu Ma�rifattullah.
Menurut catatan sejarah ,aktifitas beliau sehari-hari yakni
berburu rusa , katanya cara beliau berburu dengan cara menunggu ditempat yang
sering dilalui oleh binatang buruan dan hasil dari berburunya didermakan
ketetangga dan jiran sekitar rumah beliau.
Menurut mereka yang sefaham aliran dengan beliau ialah
dengan ketaatan,ketawadhuan serta tingkat peribadatannya sampai mencapai
martabat Abudah dan Badal. Metode pelaksanaan syariat keagamaannya di nilai
sangat kuat seperti sholat Tahajjud terutama dibulan suci Ramadhan beliau
selalu mengikat perut dan menguatkan ibadahnya untuk menunggu malam lailatul
qadar ,menurut kepercayaan orang banjar pada malam ganjil dimulai pada 20 akhir
Ramadhan beliau selalu menyanggul lailatul qadar,sehingga atas dasar etrsebut
masyarakat setempat digelari dengan sebutan Datu Sanggul.
sementara keunikannya dari pola interaksi symbolic Datuk
Sanggul,melalui kitab berencongnya pada manaqibnya penuh syair serta puisi dan
pantun. Diceritakan oleh juri kunci pemakaman Julak Antung, dimana masyarakat
sekitar memanggilnya, di temui oleh MataBanua di Pemakaman DatuSuban ,� menurutnya melalui yang
tercatat dalam sejarah yakni manaqib DatuSanggul dengan riwayat kitab berencong
yang diberikan datu suban kepada datu sanggul secara silsilah merupakan berasal
dari Datu Nuraya yang maqamnya berada dekat pertahanan datu dulung ketika
melawan belanda dan benteng tersebut adalah benteng Munggu Tayuh digelari
dengan Datu Nuraya karena datu tersebut datang ke kampung muning bertepatan
dengan hari raya selepas datu suban melaksanakan sholat ied. Setelah berkenalan
dan memperlihatkan sebuah kitab kepada datu suban tidak lama kemudian orang
tersebut ambruk dan wafat pada hari raya itu juga. Mengenai riwayat datu Nuraya
tidak ada kejelasan dari mana
beliau berasal dan apa tujuan beliau berada dikampung Muning
Tatakan , namun menurut kabar yang berkembang di masyarakat ada yang mengatakan
bahwa datu nuraya berasal dari Hadramaut tetapi ada pula yang mengatakan bahwa
datu nuraya berasal dari pulau jawa , dengan gelar garandali ,diceritakan
garandali sebuah gelar yang luar biasa, namun ketawadhuan yang dimiliki datu
nuraya membuat hidupnya lebih memilih merakyat ,keutamaan garandali tak lain
adalah seorang ulama yang selalu merakyat,halikwal dan keinginannya sudah bulat
di tujukan hanya satu yakni kepada Allah.Sw,sehingga setiap ibadah maupun di
dalam memanfaatkan ilmunya,selalu merasa tak berdaya melainkan hanya dengan
pertolongan allah . swt, setiap kebaikan yang di anggapnya selalu hanya hadiah
dari Allah.Swt ,dengan seperti itu,menjadikan hati bahkan seluruh batang
tubuhnya ,hanya sebagai persinggahan Allah.Swt,saja dan ini tingkat ikhlash
yang tertinggi. �ungkapnya.
Datu Nuraya ,seorang figur garandali yang menempuh jalan
gurur ,jalan gurur yang selalu di kilati akan hall dan menurut kabar jalan ini
tak mudah ,dan konon beliau ini ,dengan kain kebesarannya atau tapih dapat
mengatur alam ,yang tentunya atas izin Allah.Swt ,seperti menurunkan hujan ,
mengatur petir ,dan awan serta angin yang bertiup, sehingga setiap beliau
berjalan di terik matahari awan selalu menaunginya, Sementara itu juga ada
kabar yang menyebutkan bahwasanya beliau bernama Syekh Gede Jangkung,hall ini
dilihat dari ukuran makam beliau yang panjangnya �35
depa ( 55 meter ). Kitab yang diberikan Datu Nuraya kepada Datu Suban berisi
tuntunan hidup pada kehidupan lahir dan bathin untuk kehidupan didunia maupun
dikehidupan akhirat serta rahasia alam dan rahasia rubbubiyah ,serta menyangkut
Rabbaniyatul I�lm dan
Rabbaniyatul hukum.
Kembali ke Datu Sanggul bertemu dan menjalin persaudaraan dengan
Datu kelampayan , di ceritakan oleh masyarakat setempat ,akan hallikhwal Datu
kelampayan Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari mengaji ke mekkah,beliau sudah
melakukan ikatan lahir bathin dengan Datu Sanggul,yakni ( beangkatan dangsanak)
jika orang banjar mengartikan.
Ikatan saudara ini lebih di perluas dengan saling memberikan
pengetahuan satu sama lainnya,, dimana keingintahuan Datu Kelampayan pada isi
kitab Datu Sanggul terpenuhi, sementara pesan Datu sanggul kepada datu
kelampayan yakni ,�
kalau adinda bulik ke banua yang sarincung kitab ini kaina ambil di Kampung
Muning Tatakan dengan syarat harus membawa kain putih,sebab bila kitab ini
bersatu lagi salah satu diantara kita akan kembali kepada Allah.Swt�
Ketika datu kalampayan pulang ke kampung halaman di
martapura setelah �30
tahun mengaji di Mekkah dan sempat mengajar di Masjidil Haram Mekkah pada bulan
Ramadhan 1186 H atau bulan Desember 1772 M, usai datu kelampayan berkumpul
dengan keluarga maka beliau teringat dengan Datu Sanggul sebagai saudara yang
ada di kampung muning Tatakan dengan berencana akan melakukan silahturhami.
Sesampainya di kampung Muning beliau sampai pada gubuk yang sederhana apakah
benar suadara datu sanggul telah pulang kerahmatullah ,dan konon meninggalnya
DatuSanggul ditandai dengan hujan lebat selama tiga hari tiga malam
berturut-turut,yang menandakan bahwa langit dan bumi merasa bersedih atas
kepergiannya.�ungkapnya.
sumber : https://jiwa2kegelapan.wordpress.com
Komentar
Posting Komentar