KISAH MALAIKAT IZROIL 3

Kami memang sedikit iri, sampai Dia menunjukkan kuasaNya
atas semua makhluk manusia. Kalian sebenarnya lebih tahu dari kami atas segala
mahluk yang pernah Ia ciptakan. Kami pun lalu sujud dihadapan nenek moyangmu,
Adam. Cuma satu makhluk yang tak mau sujud.
Ialah Iblis yang kemudian akan selalu mendampingi kalian
dalam proses Kun Fa yakuun. Maka, iapun terkutuk. Allah berfirman : “Keluarlah
engkau dari padanya, karena sesungguhnya engkau terkutuk, dan sesungguhnya
laknat atasmu sampai hari kemudian.
Begitulah, Iblis pun menjadi musuh abadimu dan musuhmu yang
sejati. Ia menyusup di kumpulan-kumpulan debu al-Haba yang sekarang maujud
menjadi semua bentuk, karena keinginan, karena hasrat, karena syahwat, karena
ketamakan, kerakusan, kesombongan, dan penyakit-penyakit Sang Iblis lainnya.
Aku tak kuasa mengusirnya dari sekitarmu, soalnya memang bukan tugasku. Kan
tadi sudah kubilang kaumku adalah kaum spesialis. Begitulah aku.
Izrail mengakhiri kisahnya. Aku terdiam. Kemudian, karena
tugas-tugasnya itu aku bertanya tentang cara dia mengakhiri kehidupan
seseorang, cara dia mengambil ruh makhluk bernyawa. “Proses pengambilan ruh? “,
dia mengangkat alisnya , Sebenarnya bagaimana caraku mengambil ruhmu itu
tergantung dari banyak hal. Dan semuanya ada didiri kamu sendiri. Ada yang
mungkin menurutmu kelihatan mudah, ada juga yang sulit. Ada yang berkesan ada
juga yang tidak menyimpan kesan apa-apa. Aku sendiri tidak tau kenapa bisa
tidak berkesan sama sekali. Ia maunya begitu kok.
Cara mengambilnya pun macam-macam. Kan sudah ku bilang kalau
bahan dasarku adalah cahaya. Penampakanku sebenarnya tergantung dari kamu
sendiri. Ada banyak hal yang mempengaruhi penampakan ku. Tapi, yang utama
memang segala gerak gerik dan tingkah laku yang pernah kamu lakukan di semesta
ini, akan mempengaruhi wujud penampakkanku. Demikian juga cara mengambil ruh
kehidupan yang bersemayam di wujud fisikmu, tergantung pada kebandelan dan
kepatuhanmu.
Memang kaum mu ini termasuk makhluk yang diistimewakan-Nya.
Sangat disayang, sangat sempurna dibanding makhluk lainnya. Hanya, seringkali
kaum kamu itu ngeyel.Kalau tidak, malah bisa dibilang pin-pinbo alias pintar
pintar bodoh. Dan yang paling menjengkelkan, kalau kaum kamu ini sudah dikuasai
oleh penyakitnya Sang Iblis yang terusir. Walah, susahnya minta ampun.
Padahal pengambilan ini sebenarnya proses yang biasa-biasa
saja. Kamu sendiri kan tahu tiap saat ada saja yang kuambil. Dengan baik-baik
atau dengan paksa, dengan sendiri-sendiri atau berkelompok, dengan senang atau
dengan ketakutan. Memang sih aku sering datang tiba-tiba. Maklum namanya cuma
makhluk yang cuma menjalankan perintah. Aku sendiri tidak tahu kapan harus
segera menemuimu. Itu rahasia Dia Yang Penuh Rahasia.
Kaum kami pun, yang bisa dibilang 100 % patuh dan selalu
beribadah kepada-Nya, tak tau apa-apa kalau menyangkut urusan takdir makhluk.
Sungguh, tugas kaum kami cuma memenuhi perintah Dia. Memang sih seringkali ada
delay sewaktu kami menjalankan tugas. Biasanya kalau ada delay, kehadiran kami
akan didahului aura yang mempengaruhi kelakukan mahluk yang akan kami ambil.
Mungkin kamu sendiri tidak menyadari hal itu.
Tapi begitulah. Kaum kamu sebenarnya ada di dalam
genggaman-Nya dengan ketat. Ada yang digenggam erat-erat. Ada yang
direnggangkan, sampai kesombongan menyergapnya. Dan mengira, dirinya sangat
hebat dan berkuasa, sampai-sampai dia pun menafikan peran Tuhannya. Padahal,
semua malapetaka, semua kehinaan, semua hal yang buruk-buruk dapat terhindar
dari dia semata-mata karena Dia sangat menyayanginya.
Akhirnya, kesombongan itu menjerumuskan dirinya dalam banyak
kesesatan dan kebodohan. Benar, sombong, bodoh dan sesat itu sebenarnya hampir
beriringan, karena itulah karakter Azazil, sang Iblis yang mengira dirinya
pantas disujudi karena ilusi kesuciannya. Banyak kaummu yang terkena ilusi
palsu itu. Maka berhati-hatilah, sebenarnya semua manusia mempunyai peluang
untuk tergelincir ke dalam perangkap tipu daya Sang Durjana yang dikutuk
oleh-Nya.
Kami yang mempunyai tugas mengambil sebenarnya cuma satu.
Berhubung kami tidak terikat dalam proses yang kalian jalani, tidak oleh ruang
maupun waktu, sepintas kami kelihatan ada banyak. Memang begitulah kejadiannya.
Dalam satu waktu ukuran kalian, kami bisa serentak mengambil banyak ruh dengan
berbagai cara, dimana saja.
Sudah tak terbilang, berapa milyar ruh yang kuputuskan dari
semua harapan dan impiannya, dari semua angan-angan dan cita-citanya, dari
semua keasyikannya, dari semua kesenangannya, hartanya, istrinya, anak-anaknya,
saudara-saudaranya, rumah-rumahnya, mobil-mobilnya, perusahaan-perusahaannya,
jabatan-jabatannya, pacar-pacar gelapnya, dan lain-lainnya.
Tapi, itu tak cukup untuk mengingatkan manusia.
Hingga iapun seperti keledai dipenggilingan masa, terperosok
di lubang yang sama dari masa ke masa.Kelalaian manusia dari mengingat
kedatanganku nampaknya sudah menjadi penyakit zaman. Dari waktu ke waktu
melakukan tugasku, kelalaian mereka terhadap kedatanganku menimbulkan rasa
sombong dan berpanjang angan-angan. Entah sudah berapa banyak aku menghanguskan
“business plan” mereka.
Aku rasanya sudah kebal dengan semua keadaan ruh yang
kutarik dalam keadaan apapun. Pembantu-pembantuku sejumlah mahluk berruh yang
ada di semesta ini. Jadi, setiap saat sebenarnya aku mengintip semua makhluk,
mengincar semua makhluk. Begitu sinyal terakhir diisyaratkan Allah SWT maka
akupun akan beraksi memadamkan semua kepongahan dan harapan manusia.
Ketahuilah, sesungguhnya ruh dalam keadaan telanjang dalam
tubuh seorang hamba, ia akan diambil apabila dikehendaki dan dilepaskan apabila
dikehendaki oleh-Nya. Maka Bersiaplah untuk mati wahai jiwa dan berusahalah
untuk selamat, orang bijak yang siap meyakini bahwa tak ada keabadian bagi
kehidupan dan tak ada tempat pelarian dari kematian.
Engkau hanya peminjam apa yang mesti dikembalikan. Kita
bukanlah pemilik kehidupan ini, juga bukan pemilik tempat hidup ini. Kita tak
berharta, tak berkeluarga, tidak juga anak-anak kita miliki. Semuanya
orang-orang telanjang. Jiwa kita menuju masa yang dekat, Yang Meminjamkan akan
mengambil yang dipinjamkan. Sebenarnya aku juga ditugaskan untuk mematikan
malaikat, setan, iblis, pohon, binatang, dan makhluk bernyawa lainnya. Maka ia
yang bernyawa, pastilah akan gemetar melihat kedatanganku.
bersambung……..
sumber : https://jiwa2kegelapan.wordpress.com
Komentar
Posting Komentar