Motivasi Terdahsyat dari "La Tahzan (Jangan Bersedih)" | Sering Galau & Pilu?

Motivasi Terdahsyat dari "La Tahzan (Jangan Bersedih)" | Sering Galau & Pilu?


Mungkin agan sudah pernah mendengar ataupun membaca salah satu buku best seller motivasi terbaik karyaDr. Aidh al-Qarni, yaitu La Tahzan (Jangan Bersedih). Jika agan sudah bosan dengan yang namanya buku motivasi, sebaiknya agan tidak bosan dengan yg satu ini. Menurut TS buku fenomenal ini benar2 sebuah lembaran2 dahsyat yg dapat meningkatkan gairah positifisme seseorang dalam menjalani kerasnya hidup, seperti keinginan penulisnya agar pembaca senantiasa "Jangan Bersedih" dalam tiap keadaan dunia. 

Nah, berbeda dengan buku motivasi lain yg lebih menekankan materi pada sisi duniawi, Buku ini sangat padat dengan nuansa rabbani tanpa mengesampingkan sisi2 duniawi pula. Kita seakan diajak untuk menatap dunia ini dengan pandangan yang seimbang: menjadi idealis dengan tetap realistis, fokus pada duniawi dan ukhrawi sekaligus, diajak bekerja dengan keras dan diajak pula beristirahat, dan akhirnya menunjukkan kepada kita bagaimana harus meniti jalan kehidupan dan membangun diri yang bahagia dengan berpedoman pada satu kata: La Tahzan, Jangan Bersedih

Dibalut dengan bahasa syair yang halus, buku ini dengan mudah menembus pikiran sesak seseorang dan mengisinya dengan kejernian bak ventilasi disebuah atap rumah. Dan mengingat bahasa motivator Mario Teguh, TS yakin motivasi2 pak Mario banyak terinspirasi dari buku ini. Bahkan TS pun sempat meneteskan air mata ketika menghayati beberapa kutipan dari buku ini. 



Sebelum mengutip beberapa uraian bukunya, berikut beberapa potongan pengantar dari penulis Dr. Al-Qarnimengenai La Tahzan:


Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam semoga tercurah ke haribaan Rasulullah s.a.w., keluarganya serta para shahabatnya. Wa Ba'du.

Berikut ini buku La Tahzan. Semoga Anda senang membacanya dan dapat mengambil manfaat darinya. Namun sebelum membaca, telitilah dahulu buku ini dengan nalar yang sehat, logika yang jernih dan, di atas itu semua, dengan ayat-ayat Allah yang senantiasa terjaga dari kekeliruan.

Saya menulis buku ini untuk siapa saja yang senantiasa merasa hidup dalam bayang-bayang kegelisahan, kesedihan dan kecemasan, atau orang yang selalu sulit tidur dikarenakan beban duka dan kegundahan yang semakin berat menerpa. Dan tentu saja, siapa di antara kita yang tidak pernah mengalami semua itu?

Buku ini akan mengatakan kepada Anda, "Bergembiralah dan berbahagialah!" atau "Optimislah dan tenanglah!" Bahkan, mungkin pula ia akan berkata, "Jalani hidup ini apa adanya dengan penuh ketulusan dan keriangan!

Lebih dari itu, buku ini mengajak Anda agar merasa yakin dengan semua potensi dalam diri diri Anda dan menyimpan semua energi positif yang ada. Buku ini menggiring Anda untuk melupakan tekanan hidup, sesaknya perjalanan usia dan beban perjalanan hidup.

Ada beberapa hal penting dari buku ini yang perlu saya ingatkan sebelum kita melangkah lebih jauh. Diantaranya adalah:
Pertama, buku ini ditulis untuk mendatangkan kebahagiaan, ketenangan, kedamaian, kelapangan hati, membuka pintu optimisme dan menyingkirkan segala kesulitan demi meraih masa depan yang lebih indah. Buku ini merupakan pengetuk hati agar selalu ingat akan rahmat dan ampunan Allah, bertawakal dan berbaik sangka kepada-Nya, mengimani qadha' dan qadar-Nya, menjalani hidup sesuai apa adanya, melepaskan kegundahan tentang masa depan, dan mengingat nikmat Allah. 
Kedua, buku ini mencoba memberikan resep-resep bagaimana mengusir rasa duka, cemas, sedih, tertekan, dan putus asa.
Ketiga, saya berusaha menyertakan dalil-dalil dari al-Qur'an dan hadits yang sesuai dengan tema setiap bahasan. Selain itu, tak jarang saya nukilkan pula pelbagai permisalan yang bagus, kisah yang penuh 'ibrah dan mengandung pelajaran berharga, serta bait-bait syair yang memiliki kekuatan. Dalam banyak tempat, para pembaca juga akan menjumpai kutipan-kutipan dari perkataan para bijak bestari, dokter dan sastrawan. Demikianlah, semua hal yang ada dalam buku ini hanya ingin mengajak Anda untuk senantiasa berbahagia.
Keempat, buku ini bersifat umum, alias untuk siapa saja. Singkatnya, untuk kaum muslim maupun non-muslim. Pasalnya, pembicaraan dalam buku ini secara umum adalah berkaitan watak dan sifat naluriah dan persoalan-persoalan umum kejiwaan manusia. Namun begitu, buku ini tetap menempatkan Manhaj Rabbani sebagai penyuluh. Karena memang manhaj itulah yang menjadi agama fitrah kita.

Buku, La Tahzan, ini, setidaknya, saya tulis untuk konsumsi pribadi saya sendiri dan mereka yang bernasib sama dengan saya. Sayalah orang yang pertama kali mengambil manfaat dari buku ini. Setiap kali membaca ulang buku ini, selalu terasa seakan baru membacanya. Setiap kali merasa tertekan, marah atau sedih, selalu saya katakan pada diri ini, "Bukankah Anda penulis buku La Tahzan?" Dan, sesaat setelah itu, api kemarahan pun meredup, dan hati saya kembali menjadi tenang.

Demikianlah; dalam buku ini saya mencoba berbicara kepada dan untuk semua orang; bukan untuk segolongan orang, generasi, dan penduduk negeri tertentu. Buku ini adalah untuk semua orang, yakni siapa saja yang ingin hidup bahagia!
'Aidh al-Qarni

Hari itu telah berlalu

Mengingat dan mengenang masa lalu, kemudian bersedih atas nestapa dan kegagalan didalamnya merupakan tindakan bodoh dan gila. Itu, sama artinya dengan membunuh semangat, memupuskan tekad dan mengubur masa depan yang belum terjadi.

Bagi orang yang berpikir, berkas-berkas masa lalu akan dilipat dan tak pernah dilihat kembali. Cukup ditutup rapat-rapat, lalu disimpan dalam 'ruang' penglupaan, diikat dengan tali yang kuat dalam 'penjara' pengacuhan selamanya. Letakkan dalam ruang gelap yang tak tertembus cahaya. Yang demikian, karena masa lalu telah berlalu dan habis. Kesedihan tak akan mampu mengembalikannya lagi, keresahan tak akan sanggup memperbaikinya kembali, kegundahan tidak akan mampu merubahnya menjadi terang, dan kegalauan tidak akan dapat menghidupkannya kembali.

Jangan pernah hidup dalam mimpi buruk masa lalu, atau di bawah payung gelap masa silam. Selamatkan diri Anda dari bayangan masa lalu! Apakah Anda ingin mengembalikan air sungai ke hulu, matahari ke tempatnya terbit, seorok bayi ke perut ibunya, air susu ke payudara sang ibu, dan air mata ke dalam kelopak mata? Ingatlah, keterikatan Anda dengan masa lalu, keresahan Anda atas apa yang telah terjadi padanya, keterbakaran emosi jiwa Anda oleh api panasnya, dan kedekatan jiwa Anda pada pintunya, adalah kondisi yang sangat naif, ironis, memprihatinkan, dan sekaligus menakutkan.

Membaca kembali lembaran masa lalu hanya akan memupuskan masa depan, mengendurkan semangat, dan menyia-nyiakan waktu yang sangat berharga. Dalam al-Qur'an, setiap kali usai menerangkan kondisi suatu kaum dan apa saja yang telah mereka lakukan, Allah selalu mengatakan, "Itu adalah umat yang lalu."Begitulah, ketika suatu perkara habis, maka selesai pula urusannya. Dan tak ada gunanya mengurai kembali bangkai zaman dan memutar kembali roda sejarah.

Orang yang berusaha kembali ke masa lalu, adalah tak ubahnya orang yang menumbuk tepung, atau orang yang menggergaji serbuk kayu.

Adalah bencana besar, manakala kita rela mengabaikan masa depan dan justru hanya disibukkan oleh masa lalu. Itu, sama halnya dengan kita mengabaikan istana-istana yang indah dengan sibuk meratapi puing-puing yang telah lapuk. Padahal, betapapun seluruh manusia dan jin bersatu untuk mengembalikan semua hal yang telah berlalu, niscaya mereka tidak akan pernah mampu.

Orang yang berpikiran jernih tidak akan pernah melihat dan sedikitpun menoleh ke belakang. Pasalnya, angin akan selalu berhembus ke depan, air akan mengalir ke depan, setiap kafilah akan berjalan ke depan, dan segala sesuatu bergerak maju ke depan. Maka itu, janganlah pernah melawan sunah kehidupan!

Hari ini adalah milikmu 

Jika kamu berada di pagi hari, janganlah menunggu sore tiba. Hari inilah yang akan Anda jalani, bukan hari kemarin yang telah berlalu dengan segala kebaikan dan keburukannya, dan juga bukan esok hari yang belum tentu datang. Hari yang saat ini mataharinya menyinari Anda, dan siangnya menyapa Anda, inilah hari Anda.

Umur Anda, mungkin tinggal hari ini. Maka, anggaplah masa hidup Anda hanya hari ini, atau seakan-akan Anda dllahirkan hari ini dan akan mati hari ini juga. Dengan begitu, hidup Anda tak akan tercabik-cabik diantara gumpalan keresahan, kesedihan dan duka masa lalu dengan bayangan masa depan yang penuh ketidakpastian dan acapkali menakutkan.
Jadikanlah setiap menitnya laksana ribuan tahun dan setiap detiknya laksana ratusan bulan. Tanamlah kebaikan sebanyak-banyaknya pada hari itu. Dan, persembahkanlah sesuatu yang paling indah untuk hari itu. Ber-istighfar-lah atas semua dosa, ingatlah selalu kepada-Nya, bersiap-siaplah untuk sebuah perjalanan menuju alam keabadian, dan nikmatilah hari ini dengan segala kesenangan dan kebahagiaan!

Terimalah rezeki, isteri, suami, anak-anak, tugas-tugas, rumah, ilmu, dan jabatan Anda hari dengan penuh keridhaan. Hiduplah hari ini tanpa kesedihan, kegalauan, kemarahan, kedengkian dan kebencian.
Jangan lupa, hendaklah Anda goreskan pada dinding hati Anda satu kalimat: Harimu adalah hari ini. Yakni, bila hari ini Anda dapat memakan nasi hangat yang harum baunya, maka apakah nasi basi yang telah Anda makan kemarin itu akan merugikan Anda? Jika Anda dapat minum air jernih dan segar hari ini, maka mengapa Anda harus mengkhawatirkan air hambar dan panas esok hari yang belum tentu terjadi? Jika Anda percaya dengan semangat dan tekad yang kuat, maka Anda akan dapat menundukkan diri untuk berpegang pada prinsip: aku hanya akan hidup hari ini.
Dan itu, akan membuat Anda berkata dalam hati, "Hanya hari ini aku berkesempatan untuk mengatakan yang baik-baik saja. Tak berucap kotor dan jorok yang menjijikkan, tidak akan pernah mencela, menghardik dan juga membicarakan kejelekan orang lain. Hanya hari ini aku berkesempatan menertibkan rumah dan kantor agar tidak semrawut dan berantakan. Dan karena hanya ini saja aku akan hidup, maka aku akan memperhatikan kebersihan tubuhku, kerapian penampilanku, kebaikan tutur kata dan tindak tandukku."

Karena hanya akan hidup hari ini, maka aku akan berusaha sekuat tenaga untuk taat kepada Rabb, mengerjakan shalat sesempurna mungkin, membekali diri dengan shalat-shalat sunah nafilah, berpegang teguh pada al-Qur'an, mengkaji dan mencatat segala yang bermanfaat. Aku hanya akan hidup hari ini, karenanya aku akan menanam dalam hatiku semua nilai keutamaan dan mencabut darinya pohon-pohon kejahatan berikut ranting-rantingnya yang berduri, baik sifat takabur, ujub, riya', dan buruk sangka.
Aku hanya akan hidup hari ini, maka aku akan mengucapkan, "Wahai masa lalu yang telah berlalu dan selesai, tenggelamlah seperti mataharimu. Aku tak akan pernah menangisi kepergianmu, dan kamu tidak akan pernah melihatku termenung sedetik pun untuk mengingatmu. Kamu telah meninggalkan kami semua, pergi dan tak pernah kembali lagi."

"Wahai masa depan, engkau masih dalam kegaiban. Maka, aku tidak akan pernah bermain dengan khayalan dan menjual diri hanya untuk sebuah dugaan. Aku pun tak bakal memburu sesuatu yang belum tentu ada, karena esok hari mungkin tak ada sesuatu. Esok hari adalah sesuatu yang belum diciptakan dan tidak ada satu pun darinya yang dapat disebutkan."
Prinsip inilah yang akan menyibukkan diri Anda setiap detik untuk selalu memperbaiki keadaan, mengembangkan semua potensi, dan mensucikan setiap amalan. "Hari ini milik Anda", adalah ungkapan yang paling indah dalam "kamus kebahagiaan". Kamus bagi mereka yang menginginkan kehidupan yang paling indah dan menyenangkan.


Bagimu pemilik waktu luang

Orang-orang yang banyak menganggur dalam hidup ini, biasanya akan menjadi penebar isu dan desas desus yang tak bermanfaat. Itu karena akal pikiran mereka selalu melayang-layang tak tahu arah. Bila pada suatu hari Anda mendapatkan diri Anda menganggur tanpa kegiatan, bersiaplah untuk bersedih, gundah, dan cemas! mulai dari mengingat kegelapan masa lalu, menyesali kesialan masa kini, hingga mencemaskan kelamnya masa depan yang belum tentu Anda alami. Singkatnya, membiarkan diri dalam kekosongan itu sama halnya dengan bunuh diri dan merusak tubuh dengan narkoba.

Berhenti dari kesibukan itu kelengahan, dan waktu kosong adalah pencuri yang culas. Adapun akal Anda, tak lain merupakan mangsa empuk yang siap dicabik-cabik oleh ganasnya terkaman kedua hal tadi; kelengahan dan si "pencuri". Berhentinya seorang mukmin dari beraktivitas adalah kelalaian. Kekosongan adalah musuh yang mematikan, dan kesenggangan adalah sebuah kemalasan. Dan, kebanyakan orang yang selalu gundah dan hidup dalam kecemasan adalah mereka yang terlalu banyak waktu senggangnya dan sedikit aktivitasnya.
Karena itu bangkitlah sekarang juga! Kerjakan shalat, baca buku, bertasbih, mengkaji, menulis, merapikan meja kerja, merapikan kamar, atau berbuatlah sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain untuk mengusir kekosongan itu!

Usirlah setiap kegalauan! Bunuhlah setiap waktu kosong dengan pisau kesibukan!
Dengan cara itu, dokter-dokter dunia akan berani menjamin bahwa Anda telah mencapai 50% dari kebahagiaan. Lihatlah para petani, nelayan, dan para kuli bangunan! Mereka dengan ceria mendendangkan lagu-lagu seperti burung-burung di alam bebas. Mereka tidak seperti Anda yang tidur di atas ranjang empuk, tetapi selalu gelisah dan menyeka air mata kesedihan.


Bagimu dirundung takdir ketentuan

Tinta pena telah mengering, lembaran-lembaran catatan ketentuan telah disimpan, setiap perkara telah diputuskan dan takdir telah ditetapkan. Maka, Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan menimpa kami, melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami."

Jika keyakinan tersebut tertanam kuat pada jiwa Anda dan kukuh bersemayam dalam hati Anda, maka setiap bencana akan menjadi karunia, setiap ujian menjadi anugerah, dan setiap peristiwa menjadi penghargaan dan pahala.
Karena itu, jangan pernah merasa gundah dan bersedih dikarenakan suatu penyakit, kematian yang semakin dekat, kerugian harta, atau rumah terbakar. Betapapun, sesungguhnya Sang Maha Pencipta telah menentukan segala sesuatunya dan takdir telah bicara. Usaha dan upaya dapat sedemikian rupa, tetapi hak untuk menentukan tetap mutlak milik Allah. Pahala telah tercapai, dan dosa sudah terhapus. Maka, berbahagialah orang-orang yang tertimpa musibah atas kesabaran dan kerelaan mereka terhadap Yang Maha Mengambil, Maha Pemberi, Maha Mengekang lagi Maha Lapang.

Tinta pena telah mengering bersamaan dengan semua hal yang akan Anda temui. Maka, jangan biarkan diri Anda larut kesedihan. Jangan mengira diri Anda sanggup melakukan segala upaya untuk menahan tembok yang akan runtuh, membendung air yang akan meluap, menahan angin agar tak bertiup, atau memelihara kaca agar tak pecah. Adalah tak benar bila semua itu dapat terjadi dengan paksaanku dan paksaanmu, karena apa yang telah digariskan akan terjadi. Setiap ketentuan akan berjalan dan semua keputusan akan terlaksana.
{Tiada suatu bencana yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri, melainkan dia telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya.}
(QS. Al-Hadid: 22)

Anda harus menyerahkan semua hal kepada takdir agar tak ditindas oleh bala tentara kebencian, penyesalan dan kebinasaan. Dan, percayalah dengan kebenaran qadha' sebelum Anda dilanda banjir penyesalan! Dengan begitu, jiwa Anda akan tetap tenang menjalani segala daya upaya dan cara yang memang harus ditempuh.

Dan bila kemudian terjadi hal-hal yang tidak Anda inginkan, maka itu pun merupakan bagian dari ketentuan yang memang harus terjadi. Jangan pula pernah berandai, "Seandainya saja aku melakukan seperti ini, niscaya akan begini dan begini jadinya." Tapi katakanlah, "Allah telah menakdirkan, dan apa yang Dia kehendaki akan Dia lakukan."
sumber : http://duniasegalailmu.blogspot.co.id/

Komentar

  1. Memotivasi sekali😊semoga saya tdk teringat masa lalu dgn membaca ini. Amin😌😌

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin Ya Robb, semoga selalu dirahmati dan diridhai Allah Swt saudaraku...

      Hapus
  2. Ulasan terbaik sesuai untuk panduan diri sendiri

    BalasHapus
  3. Adakalanya kita sesekali menengok masa lalu, agar menjadi
    motivasi dan pembelajaran untuk kita teladani,,

    BalasHapus
  4. Mantap.. terimakasih sangat berguna

    BalasHapus
  5. buku yang mensejuk kan hati

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

RAHASIA LEBIH DARI LAM ALIF لا, LAM jalala Bagian 2

Karakter Diri menurut Juz Al Quran 1-30

Terjemah Kitab At-Tanwir fi-Isqothi at-Tadbir Bab 1.Syeikh Ibn ‘Atho’illah as-Sakandary ra.