Pitutur guru sejati tiga
Pitutur guru sejati tiga

Kanjeng Nabi Khidir menandaskan penjelasan nya, “Demikianlah
yang difirmankan Alloh kepada Nabi Muhammad yang menjadi kekasih-Nya “Kalau
tidak ada dirimu, Aku (Alloh) tidak akan dikenal atau disebut.
Hanya dengan sebab adanya kamulah yang menyebut akan
keberadaan-Ku. Sehingga kelihatan
seolah-olah satu dengan dirimu. Adanya Aku (Alloh), menjadikan ada dirimu.
Wujudmu menunjukkan adanya wujud Dzat-Ku. Dan untuk memperjelas jati dirmu,
tidakkah kau sadari, bahwa hampir ada persamaan Asma-Ku yang baik (Asmaul
Husna) dengan sebutan manusia yang baik itu semua kau maksudkan untuk
memudahkan pengambaran perwujudan tentang Diri-Ku.
Padahal kau tahu, Aku berbeda dengan dirimu, yang tak
mungkin dapat disamakan satu sama lain. Dan kamu pasti mengalami dan tidak
mungkin dapat melukiskan atau menyebutkan Asma-Ku dengan setepat-tepatnya.
“Namamu yang baik dapat menyerupai nama-Ku yang baik (Asmaul
Husna); “Apakah kamu sudah dapat meraih sebutan nama yang baik itu..? Baik di
dunia maupun di akhirat..? Kamu ini merupakan penerus atau pewaris Muhammad
Rasulullah, sekaligus Nabi Alloh.
Ya Illahi, ya Alloh ya Tuhanku…(Bagi pembaca dianjurkan
untuk berdo’a pada Alloh. Insya Alloh berhasil kabul apa yang dinginkan. Amin,
amin, amin ya Rabbal ‘alamin). Nabi Khidir mengakhiri pembacaan Firman Allph
SWT, kemudian melanjutkan memberi penjelasan pada Sunan Kalijaga, “Tanda-tanda
adanya Alloh itu, ada pada dirimu sendiri harap direnungkan dan diingat betul.
Asal mula Alif itu akan menjadikan dirimu bersusah-payah selagi hidup, Budi
Jati sebutannya.
Yang tidak terasa, menimbulkan budi atau usaha untuk
mengatasi lika-liku kehidupan. Bagi orang yang senang membicarakan dan memuji
dirinya sendiri, akan dapat melemahkan semangat usahanya, antara tidak dan ya,
penuh dengan kebimbangan. Sedang yang dimaksudkan dengan jauhar budi (mutiara
budi) ialah, bila sudah mengetahui maksud dan budi iman yaitu menjalankan
segala tingkah laku dengan didasari keimanan kepada Alloh.
Alif tercipka karena sudah menjadi ketentuan yang sudah
digariskan. Sesungguhnya Alif itu, tetap kelihatan apa adanya dan tidak dapat
berubah. Itulah yang disebur Alif. Adapun bila terjadi perubahan, itulah yang
disebut Alif Adi, yang menyesuaikan diri dengan keadaanmu. Mutiara awal
kehidupan (jauhar awal) dimaksudkan dengan kehidupan tempo dulu yang
betul-betul terjadisebagaimana tinja junub dan jinabat.
Jauhar awal ibarat bebauan atau aroma akan tiba saatnya,
tidak boleh tidak akan kita laksanakan dan rasakan di dalam kehidupan kita
didunia. Jelasnya, kehidupan yang telah digariskan sebelumnya oleh jauhar itu,
telah memuat garis hidup dan mati kita. Segalanya telah ditentukan di dalam
jauhar awal. Dari keterangan tentang jauhar awal tadi, tentu akan menimbulkan
pertanyaan, diantaranya, mengapa kamu wajib shalat di dalam dunia ini..?
Penjelasannya demikian : Asal mula diwajibkan menjalankan
shalat itu ialah :
Disesuaikan dengan ketentuan di zaman azali, kegaiban yang
kau rasakan saat itu; Bukankah Kamu juga berdiri tegak, bersidakep menciptakan
keheningan hati, bersidakep menyatukan konsentrasi, menyatukan segala
gerakmu..?
Ucapanmu juga kau satukan, akhirnya kau rukuk tunduk kepada
yang menciptakan mu. Merasa sedih karena malu, sehingga menimbulkan keluar air
matamu yang jernih, sehingga tenanglah segala kehidupan ruhmu.
Rahasia iman dapat kau resapi. Setelah merasakan semua itu,
mengapa harus sujud ke bumi..? Pangkal mula dikerjakan sujud bermula adanya
cahaya yang memberi pertanda pentingnya sujud. Yaitu merasa berhadapan dengan
wujud Alloh, biarpun tidak dapat melihat wujud Alloh sesungguhnya, dan yakin
bahwa Alloh melihat segala wujud gerak kita (pelajaran tentang ikhsan).
Dengan adanya agama Islam yang dimaksudkan, agar makhluk
yang ada di bumi dan di langit termasuk dirimu itu, beribadah sujud kepada
Alloh dengan hati yang ikhlas sampai kepala diletakkan di muka bumi, sehingga
bumi dengan segala keindahannya tidak tampak dihadapanmu, hatimu hanya ingat
Alloh semata-mata. Ya demikianlah seharusnya perasaanmu, senantiasa merasa
sujud dimuka bumi ini.
Mengapa pula menjalankan duduk diam seakan-akan menunggu
sesuatu? Melambungkan pengosongan diri dengan harapan ketemu Alloh. Padahal
sebenarnya itu tidak dapat mempertemukan dengan Alloh. Alloh yang kau sembah
itu betul-betul ada. Dan hanya Alloh-lah tempat kamu mengabdikan diri dengan
sesungguhnya.Dan janganlah sekali-kali dirimu menganggap sebagai Alloh.. Dan
dirimu jangan pula menganggap sebagai Nabi Muhammad.
Untuk menemukan rahasia (rahsa) yang sebenarnya herus jeli,
sebab antara rahasia yang satu berbeda dengan rahasia yang lain. Dari Alloh-lah
Nabi Muhammad mengetahui segala rahasia yang tersembunyi. Nabi Muhammad sebagai
makhluk yang dimuliakan Alloh. Beliau sering menjalankan puasa.
Dan akan dimuliakan makhluk-Nya, kalau mau mengeluarkan
shodaqoh. Dimuliakan makhluk-Nya bagi yang dapat naik haji. Dan makhluk-Nya
akan dimuliakan, kalau melakukan ibadah shalat.
Matahari berbeda dengan bulan, perbedaannya terdapat pada
cahaya yang dipancarkannya. Sudahkah hidayah iman terasa dalam dirimu? Tauhid
adalah pengetahuan penting untuk menyembah pada Alloh, juga makrifat harus kita
miliki untuk mengetahui kejelasan yang terlihat, ya ru’yat (melihat dengan mata
telanjang) sebagai saksi adanya yang terlihat dengan nyata. Mari kita dalami
sifat dari Alloh, sifat Alloh yang sesungguhnya, Yang Asli, aslinya dari Alloh.
Sesungguhnya Alloh itu, Alloh yang hidup. Segala af’alnya
(perbuatanya) adalah berasal dari Alloh.
Itulah yang demaksud dengan ru’yati.
Kalau hidupmu senantiasa kamu gunakan ru’yat, maka itu namanya khairati
(kebajikan hidup). Makrifat itu hanya ada di dunia. Jauhar awal khairati (mutiara awal kebajikan
hidup), sudah berhasil kau dapatkan. Untuk itu secara tidak langsung sudah kamu
sudah mendapatkan pengawasan kamil (penglihatan yang sempurna).
Insan Kamil (manusia yang sempurna) berasal dari Dzatulloh
(Dzatnya Alloh). Sesungguhnya ketentuan ghaib yang tersurat, adalah kehendak
Dzat yang sebenarnya. Sifat Alloh
berasal dari Dzat Alloh . Dinamakan Insan Kamil kalau mengetahui keberadaan
Alloh itu. Bilamana tidak tertulis
namamu, di dalam nuqad ghaib insan kamil, itu bukan berarti tidak tersurat. Ya,
itulah yang dinamakan puji budi (usaha yang terpuji).
Berusaha memperbaiki hidup, akan menjadikan kehidupan
nyawamu semakin baik. Dan serta badannya, akan disebut badan Muhammad, yang
mendapat kesempurnaan hidup”. Syekh Malaya berkata lemah lembut, “mengapa
sampai ada orang mati yang dimasukkan neraka..? Mohon penjelasan yang
sebenarnya”. Nabi Khidir berkata dengan tersenyum manis, “Wahai Malaya..! Maksudnya
begini.
Neraka jasmani juga berada di dalam dirimu sendiri, dan yang
diperuntuk kan bagi siapa saya yang belum mengenal dan meniru laku Nabiyulloh.
Hanya ruh yang tidak mati. Hidupnya ruh jasmani itu sama dengan sifat hewan,
maka akan dimasukkan ke dalam neraka. Juga yang mengikuti bujuk rayu iblis,
atau yang mengikuti nafsu yang merajalela seenaknya tanpa terkendali, tidak
mengikuti petunjuk Gusti Alloh SWT.
https://jiwa2kegelapan.wordpress.com
Komentar
Posting Komentar